Banyak yang menghina, tapi aku percaya Tuhan menciptakan kita semua sempurna
Bukan keluhan, tidak juga amarah yang Masripah lontarkan ketika ditanya mengenai keistimewaannya. Gadis berusia 16 tahun itu nampak ikhlas menerima keadaan yang Allah berikan untuknya. Kedua kakinya tak sempurna dan tak bisa juga dijadikan tumpuan kehidupan. Untuk berjalan, dengan tertatih ia gunakan satu tangannya sebagai tumpuan.
Riri panggilan akrabnya, saat ini tinggal bersama kedua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah. Ia memikul beban sebagai seorang Ibu setelah ibunya pergi begitu saja entah kemana. Sehari-hari, sebelum berangkat berjualan sayur keliling Riri mengerjakan pekerjaan rumahnya dan memastikan kedua adiknya berangkat ke sekolah dengan baik. Meski ruang geraknya terbatas, Riri percaya bahwa setiap usaha yang dijalani akan menjadi berkah dalam kehidupan.
Banyak mata memandang ketika Riri berjualan di tengah lalu lalang. Terlalu banyak arti dari pandangan itu hingga ia sudah tidak pernah menghiraukan artinya. Dibawanya sayur mayur di atas kepala dengan satu tumpuan tangan untuk berjalan, serta satu lainnya untuk menahan beban yang harus ia tahan.
Kontrasnya kondisi tubuh Riri dengan yang lain jelas terlihat. Namun, hal itu tertutup tekad kuat Riri dalam mengarungi kehidupan. Cita-citanya ingin menyekolahkan kedua adiknya sampai jenjang tertinggi. Oleh karena itu, Riri mati-matian berjuang dan menjaga semangatnya.
Sudah banyak air mata yang Riri lewati sampai menjadi sosok wanita tangguh pejuang. Kerasnya kehidupan membuat ia jatuh bangun terhantam kenyataan. Sebenarnya, kalau ada rezeki lebih ingin punya usaha konter pulsa agar bisa fokus jagain adik-adik dan gak terlalu jauh berjalan. Kakinya suka sakit karena gak bisa pakai alas meskipun aku sudah tahan-tahan, ujar Riri mengandai. Ironi memang, sakit yang ia rasa harus disertai keinginan yang disembunyikan karena ia paham kondisinya yang tidak memungkinkan.
Dalam menjalani kehidupannya, Riri tidak memiliki teman juga kesepian. Kesehariannya hanya mengurus pekerjaan rumah, menjaga kedua adiknya dan berjuang mencari nafkah. Tak lupa ia memanjatkan doa kepada sang kuasa atas nikmat kehidupan dan kesempurnaan yang ia senantiasa rasakan.
Insan Baik, mari temani Riri dalam berjuang. Berikan kepedulian kita dengan bantuan terbaik yang dimampu. Bantuanmu menjadi tanda peduli untuk Riri yang berjuang sendiri.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk modal usaha, biaya pendidikan dan pemenuhan sandang pangan bagi Riri serta kedua adiknya. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.
Belum ada Fundraiser