“Saya sangat merasa kehilangan Kak. Saya rindu tangan saya yang dulu, saya suka minder sama temen-temen saya yang punya tangan utuh” ucap Pa Dede sambil menahan tangisnya.
Pa Dede, seorang tulang punggung keluarga dari seoarang istri dan kelima anaknya kini harus rela berjuang untuk menghidupi keluarganya tanpa kedua tangannya. Pa Dede yang dahulu bekerja menjadi buruh bangunan selama bertahun-tahun harus rela kehilangan kedua tanganya sejak kecelakaan yang terjadi 2018 lalu ketika Pa Dede tersengat listrik ketika sedang bekerja. Sengatan listrik yang sangat kuat membuat tangan dan hampir sekujur tubuh Pa Dede mengalami luka bakar dan terkelupas, bahkan kedua tangan Pa Dede harus di amputasi karena sudah terbakar habis oleh sengatan listrik.
Selain tangan Pa Dede yang harus diamputasi, kaki Pa Dedepun terkena imbasnya. Kaki Pa Dede yang semula normal dan tidak mengalami masalahpun terkena imbas sengatan listrik, kakinya mengalami kelumpuhan dan kerusakan. Pa Dede tidak bisa berjalan dengan benar kembali karena kakinya mengalami perubahan bentuk. Pa Dede seringkali merasa minder dan tak percaya diri karena kondisi tangan dan kakinya yang sudah tidak sempurna. Tidak jarang anak-anaknya pun mendapatkan ejekan dari teman-teman mereka karena memiliki ayah yang tidak punya kedua tangan.
Pa Dede kini sudah tidak bisa kembali bekerja sebagai buruh bangunan karena kondisi tangan dan kaki yang sudah tidak berfungsi sempurna. Awal mula Pa Dede tersengat listrik bahkan Pa Dede sangat putus asa karena harus kehilangan kedua tangan dan kaki yang sudah tidak berfungsi dengan baik. Keluarga Pa Dedepun harus terpaksa kehilangan tulang punggung yang selama ini menafkahi keluarganya, bahkan istri Pa Dede harus menjadi buruh cuci dan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan kelima anaknya. Anak-anak Pa Dede masih kecil dan masih bersekolah di tingkat dasar dan menengah pertama, mereka masih membtuhkan banyak biaya untuk sekolah dan keperluan lainnya. Istri Pa Dede yang sering sakit-sakitan karena bekerja tanpa hentipun membuat Pa Dede merasa kasihan dan tak tega. Pa Dede akhirnya memutuskan untuk berjualan keliling, Pa Dede memutuskan untuk berjualan kerupuk dan camilan keliling desa untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Walaupun kesulitan berjalan, tapi Pa Dede harus bertahan untuk bsia menghidupi keluarganya kembali.
Hasil dari jualan dan serabutan istrinya tidak seberapa, Pa Dede dan istrinya hanya bsia mengantongi seratus sampai tiga ratus ribu. Hasil berjualan dan menjadi buruh itu harus dibagi-dibagi untuk keperluan sehari-hari dan pengobatan lanjutan Pa Dede.
Sahabat Berbagi, mari kita bantu Pa Dede dan keluarganya untuk hidup lebih latak dengan cara membangun warung untuk modal usaha pak Dede.