Ayah Tukang Ojek Pangkalan (Opang) Berjuang Mati-Matian demi pengobatan Anaknya yang intan Mengidap penyakit hidrosefalus langka.
“Saya sering meneteskan air mata di jalan kalau tiba-tiba inget anak saya, Mas. Kasihan, masih bayi sudah harus menanggung sakit yang menyiksa. Lahir dengan kondisi seperti itu sampai nggak bisa minum ASI. Tapi saya harus ikhlas dan tetap berikhtiar. Saya cuma takut kehilangan anak bungsu saya kalau nggak bisa bawa operasi secepatnya.“ Ungkap Ayah Intan.
Seorang ayah akan rela berjuang mati-matian demi anaknya bisa membawa berobat anaknya. Itulah yang kini tengah diupayakan bapak Egi ini untuk kesembuhan buah hati yang menderita penyakit hidrosefalus langka.
Siapa yang tidak bahagia ketika dianugerahi buah hati yang telah lama dinantikan. Bertahun-tahun lamanya orangtua Dik Intan menanti kehadiran Intan dalam rahim ibunda. Hingga akhirnya Ibu Intan hamil. Penantian panjang berbuah manis.
Awalnya Dik Intan diperkirakan lahir normal karena nggak menunjukkan gejala abnormal namun saat USG di Usia kandungan 9 bulan terlihat ada benjolan yang tak biasa. Kemudian kami baru tahu setelah lahir kondisi kepala Bayinya menonjol hingga 25cm dari permukaan dahi.
Dari diagnosa medis selanjutnya diketahui ternyata Sang Bayi menderita penyakit Hidrosefalus yang langka, dokter yang menangani persalinan pun menyarankan bayinya harus segera dilarikan ke RS Hasan Sadikin Bandung.
''Saya dan istri nggak bisa menahan sedih setiap kali Intan nangis menahan rasa sakit di tengah malam hingga tidak bisa tidur sampai subuh,” tutur orang tua Intan.
Namun apalah daya Pak Egi (Ayah Intan) yang hanya berprofesi sebagai driver ojek pangkalan di pasar sangat sulit mengumpulkan biaya pengobatan Intan yang sudah diperkirakan mencapai ratusan juta. Tentu ia tidak punya simpanan sebanyak itu untuk pergi berobat ke Bandung apalagi untuk biaya operasi anaknya.
Penghasilannya 30-50 ribu sehari hanya cukup untuk makan sehari-hari. Karena itu, sejak pagi hingga malam Ayah Intan bekerja lembur banting tulang mencari penumpang demi biaya pengobatan Intan yang harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Bandung, mirisnya hingga detik ini Pak Egi belum bisa mengumpulkan uang untuk ongkos pengobatan sekalipun, sehingga Intan hanya di rawat di Rumah seadanya walaupun di kepalanya sudah mulai keluar cairan yang membuat Intan menangis kesakitan setiap malamnya.
Orang Baik, mari temani perjuangan bapak Opang ini agar dapat membawa bayinya bisa operasi secepatnya.