“Derita 7 Tahun, Kini Bu Iwi Harus Berjuang Melawan Tumor Lidah”
Sudah lebih dari 7 tahun Bu Iwi (60 tahun) hidup dengan rasa sakit yang tiada henti.
Awalnya ia hanya divonis menderita autoimun. Namun setelah berulang kali memeriksakan diri ke beberapa rumah sakit, Bu Iwi menerima kenyataan pahit: selain autoimun, ia juga mengidap penyakit kulit HHD (Hailey-Hailey Disease).
Seakan belum cukup, kini dokter kembali mendiagnosa Bu Iwi dengan tumor lidah.
Sejak saat itu, hidupnya berubah semakin sulit. Dari mulutnya, darah terus mengalir tanpa henti. Ia tidak lagi bisa makan seperti biasa. Nasi tidak sanggup ia kunyah. Satu-satunya yang bisa masuk hanyalah bubur lembut yang dengan penuh kesabaran disiapkan oleh sang suami setiap hari.
Bu Iwi tak lagi bisa bekerja, bahkan berjalan jauh pun sudah tak kuat.
Hari-harinya kini lebih banyak dihabiskan berdiam diri di rumah, menahan sakit sambil bergantung penuh pada kasih sayang dan ketulusan sang suami.
Suami Bu Iwi hanya seorang buruh tani di kebun kopi dengan penghasilan tak menentu, rata-rata hanya sekitar Rp900 ribu per bulan. Penghasilan kecil itu hanya cukup untuk kebutuhan seadanya. Sedangkan biaya berobat jauh lebih besar dari yang mereka mampu.
BPJS yang dimiliki pun tidak bisa lagi digunakan karena sudah menunggak iuran.
Padahal dokter menyarankan agar Bu Iwi segera mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit besar di provinsi. Namun biaya transportasi ke kota saja terasa sangat berat, apalagi biaya berobatnya.
Di tengah kesulitan itu, sang suami tetap setia. Setiap hari, ia yang merawat, menjaga, dan menguatkan istrinya. Bu Iwi sering merasa kasihan, karena tahu suaminya juga lelah. Tetapi apa daya, ia tidak bisa berbuat banyak selain berharap Tuhan menghadirkan jalan pertolongan.
Bu Iwi sebenarnya memiliki tiga anak, namun mereka semua juga bekerja sebagai buruh tani di kebun kopi. Penghasilan yang pas-pasan membuat mereka tak mampu membantu banyak untuk biaya berobat ibunya.
Kini, di tengah kondisi yang semakin berat, Bu Iwi hanya bisa berharap pada kebaikan orang-orang baik yang mau peduli.
#Sahabat, mari kita bantu ringankan penderitaan Bu Iwi.
Donasi sekecil apapun yang kamu titipkan akan sangat berarti untuk biaya perawatan, pengobatan, dan kebutuhan sehari-hari Bu Iwi bersama keluarganya.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik